Data: Aset Perusahaan yang Sering Terabaikan
4 July, 2019
Hampir semua perusahaan mengerti pentingnya data, tetapi itu bukan berarti mereka mengerti apa yang harus mereka lakukan terhadap data yang dimilikinya dan bagaimana memanfaatkannya.
Bagi Anda penggemar sepakbola, pasti sudah tidak asing dengan suguhan statistik klub dan pemain yang bertanding. Misalnya: berapa tendangan sudut yang didapatkan, berapa kilometer pemain A berlari di pertandingan itu, dimana saja posisi dia selama pertandingan, berapa kali melakukan tendangan ke gawang lawan, dan sebagainya. Sudah bukan rahasia lagi bagaimana klub-klub besar dunia sangat mengandalkan dan memanfaatkan data untuk berbagai keperluan, mulai dari meningkatkan performance klub dan pemain, sampai menganalisa strategi team lawan. Mereka tahu betul pentingnya peran data dalam mewujudkan tujuan akhir mereka, yaitu memenangkan pertandingan.
Hal yang sama juga berlaku dalam bisnis. Data adalah salah satu aset untuk mewujudkan tujuan mereka, yaitu memenangkan pertandingan di pasar. Report dari EY menemukan bahwa 81% perusahaan setuju bahwa data harus menjadi dasar setiap pengambilan keputusan. Namun sayangnya, sebagian besar masih belum memiliki sistem data yang terintegrasi, yang artinya mereka belum memanfaatkan datanya secara optimal.
Fenomena ini menunjukkan bahwa menjadi perusahaan yang berbasis data (data driven company) bukanlah hal yang mudah. Salah satu penyebabnya adalah banyak perusahaan masih menggunakan “legacy technology”, atau teknologi lama yang mencakup database, aplikasi, dan sistem operasional yang belum mendukung kemampuan untuk mengekploitasi data secara optimal. Misalnya: data masih disimpan terpisah berdasarkan departemen, seperti data finance, data marketing, data logistik, dan sebagainya.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Mario Trescone, seorang Senior Director of Business Intelligence and Data Analytics, mengatakan bahwa langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memahami mengapa perusahaan ingin menjadi data-driven. Mengapa kami perlu data? Kejadian atau kondisi apa yang menyadarkan kami akan kebutuhan data? Pertanyaan yang simple ini akan memicu pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang perlu dijawab. Dan jawaban-jawaban yang muncul akan memberi pemahaman yang lebih baik tentang apa sesungguhnya kebutuhan perusahaan. Sehingga Anda dapat membuat strategi yang lebih tepat menuju data-driven company.
Demikian artikel dari Eclectic Consulting mengenai Data: Aset Perusahaan yang Sering Terabaikan. Jika Anda ingin melihat solusi SAP dari Eclectic lainnya berdasarkan industri, bisa dicek pada halaman berikut ini: https://www.eclectic.co.id/our-solutions/by-industry/.
See other News