3 Faktor Kegagalan Digital Transformation
4 July, 2019
Sudah sejak beberapa tahun belakangan ini istilah Digital Transformation menjadi buzzword. Google Trends menunjukkan bahwa kata kunci “Digital Transformation” mengalami kenaikan yang stabil dan terus menerus sejak 2014 sampai sekarang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang tertarik untuk mengetahui lebih lanjut buzzword ini. Namun, perlu diketahui juga bahwa ada beberapa faktor kegagalan digital transformation.
Secara sederhana, bisa dikatakan bahwa Digital Transformation adalah proses integrasi teknologi digital ke dalam segala aspek bisnis suatu perusahaan, dan secara mendasar mengubah bagaimana perusahaan beroperasi dan memberi nilai (value) kepada customernya. Digital Transformation bukan hanya tentang penggunaan aplikasi untuk menyelesaikan perkerjaan, tetapi – lebih jauh lagi – mengubah cara bagaimana karyawan bekerja bersama. Artinya, proses ini bukan hanya menyangkut hardware dan software semata, tetapi juga bahkan dapat mengubah kultur perusahaan.
Report IDG 2018 menunjukkan bahwa 89% perusahaan berencana untuk beralih ke digital, tetapi hanya 44% yang akhirnya melakukannya (https://resources.idg.com/download/white-paper/2018-digital-business). Dan yang sudah melakukannya juga banyak yang mengalamai kegagalan pada saat pertama kali melakukan peralihan. GE, Nike, Lego, Procter & Gamble, Burberry hanyalah contoh beberapa perusahaan besar yang pernah mengalami kegagalan (https://hbr.org/2018/03/why-so-many-high-profile-digital-transformations-fail).
Harvard Business Review menuliskan beberapa pelajaran yang bisa diambil dari kegagalan ini:
1. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang, misalnya keadaan pasar dan kesukaan customer terhadap produk Anda. Mengadopsi konsep digital hanya salah satu faktor saja, bukan satu-satunya faktor. Demikian juga pada saat perusahaan mengalami stagnasi atau bahkan penurunan, seringkali Digital Transformation dianggap sebagai solusinya. Belum tentu.
2. Digital Transformation bukan hanya menyangkut teknologi (hardware dan software), melainkan merupakan suatu proses berkelanjutan untuk mengubah bagaimana perusahaan beroperasi. Ia membutuhkan keselarasan antara manusia, teknologi dan proses bisnis agar bisa berhasil.
3. Sesuaikan investasi digital Anda dengan kesiapan pasar. Salah satu tujuan Digital Transformation adalah memberikan nilai lebih kepada customer. Syaratnya, mereka juga harus sudah siap berinteraksi secara digital.
Namun dibalik pelajaran ini, satu hal yang sudah pasti adalah bahwa revolusi industri berjalan terus, dimana konsep digital adalah salah satu komponennya. Suka atau tidak suka, cepat atau lambat, semua perusahaan akan terkena dampaknya.
Siapkah perusahaan Anda?
Demikian artikel dari Eclectic Consulting mengenai 3 Faktor Kegagalan Digital Transformation. Jika Anda ingin melihat solusi SAP dari Eclectic lainnya berdasarkan industri, bisa dicek pada halaman berikut ini: https://www.eclectic.co.id/our-solutions/by-industry/.
See other News