Jangan Takut Berinovasi
4 July, 2019
Kita semua tahu bahwa inovasi dalam perusahaan membutuhkan kreatifitas, pengetahuan dan pertimbangan yang matang. Kreatifitas semata tidak akan membuahkan inovasi, sebab inovasi juga membutuhkan pengembangan dan implementasi. Tanpa implementasi, inovasi hanya menjadi ide saja.
Ada 3 hal yang perlu dipahami dalam mengadopsi kultur inovasi dalam perusahaan Anda.
1. Inovasi adalah suatu proses yang terus-menerus dan berkesinambungan.
Inovasi bertujuan untuk memberi nilai lebih pada bisnis atau perusahaan Anda, dan bukan hanya dari sisi produk saja, tetapi juga mencakup manusianya, prosesnya, strategi bisnisnya ataupun teknologinya. Dimulai dari identifikasi problem, kemudian muncul ide, berlanjut ke solusi, lalu ke implementasi. Dengan memahami bahwa inovasi adalah suatu proses yang panjang, maka kita juga akan menyadari untuk bekerja terus untuk mewujudkannya, dan tidak akan berhenti hanya pada 1 ide saja.
2. Ask first, act later.
Albert Einstein pernah mengatakan “If I had 20 days to solve a problem, I would spend 19 days to define it”. Tanpa kemampuan untuk mengidentifikasi problem dengan tepat, maka kita tidak akan bisa memberikan solusi yang tepat pula.
Nokia pernah menguasai pasar mobile phone dunia, namun kemudian tergerus Samsung (dan brand lain) karena tidak mau mengadopsi operating system berbasis android. Nokia bertahan dengan operating system Symbian, sementara pasar menyukai android yang memberikan banyak pilihan bagi produsen untuk mengembangkan fiturnya sendiri.
Sekarang Nokia mulai mencoba masuk ke pasar lagi. Apa operating system yang digunakannya? Android.
3. Jangan takut terhadap perubahan.
Sekitar tahun 1950, Haloid Corporation menciptakan mesin fotocopy yang mereka yakini akan berhasil di pasar. Namun ternyata tidak ada yang mau membeli produknya. Padahal business plan yang sudah mereka buat, mengandalkan penjualan produk ini. Pimpinan Haloid kemudian mempunyai ide untuk menyewakan mesin fotocopynya. Jika tidak ada yang mau membeli, mungkin ada yang mau menyewa? Problemnya adalah bisnis penyewaan mesin fotocopy tidak termasuk dalam business plan mereka. Haruskah Haloid bertahan pada rencana awal, dan melakukan inovasi produk, atau justru berinovasi terhadap business plan-nya? Mereka memutuskan untuk mengganti business plan-nya, dan bahkan juga mengganti nama perusahaannya, menjadi Xerox.
Inovasi perusahaan adalah hal yang tidak bisa dihindari, dan tidak selalu berhasil. Bahkan perusahaan sekelas Apple dan Google juga banyak mengalami kegagalan inovasi. Pernah mendengar tantang Apple Newton? atau Google Wave? Bukan salah Anda kalau tidak pernah mendengarnya.
Bagaimana Anda mengidentifikasi problem perusahaan Anda? Tools dan teknologi apa yang digunakan untuk membantu Anda lebih cepat dan tepat merumuskan problemnya?
Demikian artikel dari Eclectic Consulting mengenai Inovasi dalam Perusahaan: Kunci Sukses atau Jalan Menuju Kepunahan? Jika Anda ingin melihat solusi SAP dari Eclectic lainnya berdasarkan industri, bisa dicek pada halaman berikut ini: https://www.eclectic.co.id/our-solutions/by-industry/.
See other News